Rabu, 10 Maret 2010

TEORI PROSES KREATIF TEORI- TEORI KREATIVITAS

TEORI PRIBADI KREATIF
1. PSIKOANALISIS

Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil untuk mengatasi suatu masalah yang biasanya di mulai dari sejak anak-anak,Pribadi Kreatif seseorang dilihat dipandang dari pengalaman yang terjadi pada seseorang seperti pengalaman Traumatis yang dihadapi sehinggah memungkinkan gagasan-gagasanyang disadari dan tidak di sadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Dalam membahas teori pribadi yang kreatif ada beberapa landasan teori yang perlu diketahui, antara lain adalah teori psikoanalisis yang di kemukakan oleh:

^Sigmud Freud^

Dr.Freud adalah neulog austria dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. psikoanalisis adalah gerakan yang mempopulerkan teori bahwa motif tidak sadar mengendalikan sebagian besar perilaku. Teori “psikoanalisis Freud” memusatkan perhatian pada pentingnya pengalaman masa kanak-kanak awal. dalam pandangannya, benih dari gangguan psikologis sudah di tanamkan pada tahun-tahun awal pertumbuhan.

Freud juga mengemukakan tentang tiga struktur dalam kepribadian yaitu antara lain adalah id,ego,dan superego. sesuai dengan yang di kemukakan oleh freud bahwa id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dan sistem kerjanya adalah dengan prinsip kesenangan “pleasure principle“. dan ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, sistem kerja pada ego di dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan id agar tidak melanggar. serta yang disebut dengan superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena merupakan filter dari sesuatu yang dilaksanakan untuk dorongan ego. Menurut Freud id adalah struktur tertua dari struktur lainnya, semua itu dikarenakan id sudah ada sejak manusia lahir. Dan antara id,ego,superego saling terkait satu sama lainnya.

2. HUMANISTIK

Teori Humanistik melekat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.Teori Humanistik meliputi:

^ Teori Maslow^

Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
- Kebutuhan estetik

Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight).

TEORI PROSES KREATIF

Teori Proses Kreatif dikemukakan oleh dua Teori, yaitu :
1. Teori Wallas

Wallas menjelaskan pada peringkat awal proses kreativiti adalah mengumpulkan dan menghimpunkan data serta bahan yang diperlukan untuk penyelesaian sesuatu permasalahan atau pemikiran kreatif. Pada peringkat ini juga seseorang individu itu perlu peka terhadap permasalahan ataupun isu yang akan dicoba diselesaikan. Contohya, semua idea-idea ataupun saranan yang diperoleh pada peringkat ini merangkumi dari semua arah. Seterusnya semua idea-idea dan saranan itu coba dikenal pasti tentang kesahihan, kewujudan dan persoalannya. Pada peringkat akan berlaku proses penyiasatan yang terperinci bagi tujuan untuk memperkayakan idea-idea ataupun saranan tadi.

. Teori Belahan Otak

Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreativitas, misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).

TEORI PENDORONG KREATIF

Kreativitas menekankan pada factor pendorong internal yaitu diri sendiri dan eksternal, yaitu lingkungan social dan psikologis. Factor internal termasuk motivasi intrinsic (pendorong internal). Dan lingkungan social yang kondusif (pendorong eksternal). (Munandar, 1999:28.29).

TEORI PRODUK KREATIF

Teori produk kreatif yaitu; menunjuk kepada hasil perbuatan, kinerja, atau karya seseorang dalam dalam bentuk barang, atau gagasan. Kriteria ini dipandang sebagai yang paling eksplisit untuk menentukan kreativitas seseorang, sehingga disebut sebagai ”kriteria puncak” bagi kreativitas (Amabile, 1983). Dalam operasi penilaiannya, proses identifikasi kreativitas dilakukan melalui analisis obyektif terhadap produk, pertimbangan subyektif oleh peneliti, atau peneliti ahli, dan melalui tes .

Produk kreatif menunjuk pada hasil perbuatan kinerja, atau karya seseorang dalam bentuk barang atau gagasan sehingga disebut Puncak kreativitas “Kriteria Puncak”. Suatu produk kreatif harus memiliki nilai kebaruan yang menggambarkan satu kemampuan melahirkan ide atau produk yang benar-benar baru, baik dan berguna bagi masyarakat.
Untuk melihat sejauhmana suatu produk dikatakan kreatif, misalnya mengenai kriteri produk kreatif di bidang keilmuan MC Pherson (1963: 24), menyebutkan sebelas indikator antara lain sebagai berikut:
a. Patents
b.Patents disclosures (keterbukaan)
c. Publications
d.Unpublished research report.
e. Unprinted oral presentation (presentasi terselubung).
f. improved process (proses memperbaiki)
g. new instrument (instrument atau alat baru).
h. new analytical methods (metode analisis baru)
i. ideas
j. new products
k. new compounds (bahan baru).

Pada semua indicator diatas tampak bahwa kualitas produk kreatif ditentukan oleh sejauhmana produk tersebut memiliki kebaruan, bermanfaat dan dapat menyelesaikan masalah. Ini karena produk kreatif secara langsung menggambarkan penampilan actual seseorang dalam kegiatan kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog